ANKARA (TURKIYE) – Setelah menempuh penerbangan selama lebih kurang 19 jam, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy bersama delegasi Indonesia yang ia pimpin mendarat di Bandara Adana Sakirpasa,Turkiye, Rabu (22/2) pukul 00.00 waktu setempat atau pukul 04.00 WIB pada suhu udara sekitar 7 derajat Celcius.
Muhadjir ditugaskan oleh Presiden Joko Widodo untuk menyerahkan secara langsung bantuan kemanusiaan tahap tiga kepada korban gempa di negara Erdogan itu.
Delegasi Indonesia terdiri dari Kepala BNPB Suharyanto, Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Diah Pitaloka, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang, Sekretaris Menko PMK Andie Megantara, Deputi Operasi Pencarian dan Pertolongan Kesiapsiagaan BASARNAS Ribut Eko Suyatno, Deputi PIP Bidang Polhukam PMK Iwan Taufiq Purwanto, dan Inspektur Utama BNPB Tetty Saragih.
Delegasi Indonesia disambut Anggota Dewan Penasihat Kebijakan Luar Negeri Turkiye, Murat Salim Esenli, yang mewakili pemerintah Turki, dan Duta Besar Indonesia untuk Turkiye Lalu Muhamad Iqbal.
Sementara itu, dua WNI yang menjadi korban gempa bumi Turkiye telah berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI Polri yang berada di Hatay. Masing-masing Irma Lestari asal Lombok dan Ni Wayan Supini asal Bali. Jenazah dipulangkan ke Tanah Air pada Rabu pagi waktu setempat. Muhadjir sempat menjadi imam Shalat Jenazah untuk salah satu korban.
Dia juga bertemu dengan WNI terdampak gempa yang akan dipulangkan ke Indonesia. Jumlahnya 85 orang.
Memberikan dukungan
Kepada Salim Murat, Muhadjir menyerahkan bantuan secara simbolik. Dia juga menyampaikan salam dari Presiden Joko Widodo untuk seluruh rakyat Turkiye. “Atas nama Pemerintah Indonesia menyampaikan salam dari Presiden Joko Widodo, menyampaikan duka yang mendalam dari beliau untuk pemerintah dan seluruh rakyat Turkiye yang sedang mengalami musibah kebencanaan, akibat dari gempa,” katanya.
“Perintah dari Presiden untuk berkunjung sekaligus membawa bantuan tahap ketiga korban bencana alam di Turkiye,” tambah Mendikbud pada Kabinet Jokowi Jilid Satu ini.
Pemerintah Indonesia terus memberikan dukungan dan bantuan, baik berupa personal maupun logistik. Untuk bantuan personal, Pemerintah Indonesia sebelumnya telah memberangkatkan Tim MUSAR (Medium Urban Search and Rescue) untuk mencari dan menemukan korban, serta Tim EMT (Emergency Medical Team) yang menangani kedaruratan.
Sedang untuk bantuan logistik, Indonesia memberikan berbagai bantuan seberat 140 ton berupa kebutuhan-kebutuhan dasar seperti tenda pengungsi, tenda keluarga, tenda regu, pakaian dewasa, pakaian anak, selimut, kantong tidur, velbed, makanan siap saji, rendang sapi, matras, hygiene kits, jaket anak, jaket dewasa, genset 2KVA, dan kain kafan. Selain itu juga uang tunai USD 1 juta. Jumlah yang setara juga dikirim ke Suriah.
Muhadjir menambahkan, selain bantuan logistik Indonesia juga siap membantu Turkiye setelah masa darurat bencana berakhir pada tahap rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa.
“Sebagaimana kita sudah biasa menangani di Indonesia, setelah tahap darurat bencana nanti ada tahap rehabilitasi dan rekonstruksi. Ada kemungkinan kita juga akan tetap terlibat pada tahap nanti rehabilitasi dan rekonstruks. Akan kita tularkan pengalaman kita menangani tahap-tahap rehabilitasi dan rekonstruksi di Indonesia,” kata Guru Besar Universitas Negeri Malang (UM) ini.
“Kita mendoakan agar seluruh korban bisa ditemukan dengan selamat dan juga semoga Turkiye bisa segera bangkit kembali menjadi lebih kuat dari yang sebelumnya” imbuhya.
Rencananya Muhadjir akan berada di Turkiye hingga Kamis, 23 Februari 2023 dan melakukan kunjungan ke Hatay Expo yang jadi tempat penanganan bencana. Meninjau Tim INASAR (Indonesia Search and Rescue).
Kunjungan akan berlanjut ke Antakya untuk melihat secara langsung lokasi yang paling terdampak bencana gempa bumi Turkiye. Selanjutnya menuju Hassa Distrik untuk penyerahan simbolis bantuan Pemerintah Indonesia kepada Pemerintah Turkiye sekaligus mengunjungi rumah sakit lapangan dan dapur umum Indonesia.
Muhadjir dan delegasi akan langsung menuju Provinsi Hatay, yang merupakan salah satu wilayah terdampak parah akibat gempa. Saat ini dilaporkan suhu di Provinsi Hatay berkisar 6 derajat.
Gempa yang terjadi 6 Februari itu berdampak pada 10 provinsi di Turkiye Selatan, serta beberapa wilayah di Suriah utara. Menurut laporan gempa susulan masih terjadi. Terakhir pada Senin (20/2/2023) pukul 20.04 waktu setempat. Jumlah korban tewas 46.000 dan ratusan ribu luka-luka. (*/ANO)